Cara Menentukan Niche Market Dalam Membangun Bisnis Fotografi Online

Daftar Isi

 

Menentukan Niche Market Bisnis Fotografi Online

Menjadi fotografer freelance memang terdengar dan cukup menjanjikan. Namun, sebelum Kamu ingin membeli kamera baru dan mempromosikannya, ada beberapa hal penting yang harus Kamu lakukan. Di antaranya adalah Kamu harus mengetahui kebutuhan pasar dan menentukan niche market dalam membangun bisnis fotografi online.

Secara sederhana, Niche dapat didefinisikan sebagai fokus khusus atau spesialisasi dalam bidang tertentu, dalam kasus ini spesialisasi dalam bidang fotografi. Beberapa contoh niche yang dapat digunakan dalam bidang fotografi, misalnya fotografi pernikahan, wisuda, produk, makanan, event, olahraga dan masih banyak lainnya.

Nah, Mengapa itu penting?

Menghindari Persaingan yang Ketat

Coba bayangkan Kamu memulai bisnis fotografi tanpa niche yang jelas dan spesifik. Pastinya Kamu akan bersaing dengan banyak sekali fotografer lain yang menawarkan jasa yang sama. Itu akan membuat bisnismu sulit untuk menonjol dan menarik perhatian calon pelanggan, terlebih Kamu baru memulainya.

Menemukan Target Pelanggan yang Tepat

Dengan niche yang spesifik, Kamu bisa fokus dalam mengembangkan bisnis dengan target pelanggan yang tepat. Hal ini akan membantu Kamu dalam membuat strategi marketing dan memberikan penawaran yang lebih efektif.

Membangun Reputasi Sebagai Ahli

Ketika Kamu sudah fokus pada niche tertentu dan sering membuat konten (artikel, foto, infografis, video, ebook) mengenai niche tersebut, maka Kamu akan lebih mudah ditemukan di mesin pencari ataupun sosial media.

Hal tersebut dapat meningkatkan kredibilitasmu dan menarik lebih banyak minat calon pelanggan yang sedang mencari jasa fotografer.

Lalu, muncul pertanyaan

Bagaimana cara mengetahui kebutuhan pasar dan menentukan niche market dalam bisnis fotografi?

Ada beberapa langkah yang bisa Kamu lakukan untuk menjawab pertanyaan di atas.

1. Melakukan Riset Pasar

Langkah pertama yang harus Kamu lakukan adalah melakukan riset pasar pasar. Kamu dapat mencari informasi terkait tren kebutuhan fotografi, jenis fotografi yang banyak diminati, dan melihat kompetitor di wilayah Kamu.

Sumber informasi yang bisa Kamu gunakan di antaranya dengan memanfaatkan sosial media, komunitas fotografi (grup Facebook atau wilayah Kamu), atau dengan melakukannya secara manual dengan mewawancari saudara, tetangga atau teman-teman yang pernah membutuhkan jasa fotografer.

Kamu juga bisa menggunakan Google Keyword Planner untuk mencari ide kata kunci (keyword) yang relevan. Google Trends juga bisa Kamu manfaatkan untuk melihat topik yang sedang trending. Kamu juga bisa melihat tren di wilayah tertentu, misalnya di Indonesia. Ini akan sangat membantu Kamu dalam mencari ide untuk membuat konten.

2. Analisis Kompetitor

Langkah kedua yaitu menganalisis kompetitor. Kamu bisa melihat apa yang telah dilakukan fotografer lain dan mencari tahu apa yang membuat mereka berhasil dan memiliki banyak pelanggan. Ini penting Kamu lakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dengan praktik terbaik.

Salah satu metode yang bisa Kamu gunakan dalam menganalisis kompetitor yaitu analisis SWOT. Nantinya Kamu bisa mengidentifikasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (ancaman) kompetitor.

Dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari kompetitor, ini akan membantu Kamu dalam merancang bisnis fotografi yang akan Kamu jalankan. Sehingga risiko kegagalan bisa Kamu minimalisasi.

3. Temukan Minat dan Kemampuan

Coba pikirkan jenis fotografi seperti apa yang Kamu sukai dan kuasai. Apakah Kamu tertarik memotret acara pernikahan, produk, makanan, wisuda atau lainnya. Ini bisa sebagai referensi Kamu dalam menentukan niche yang akan Kamu pilih.

Jika Kamu memiliki pengalaman dalam memotret atau pernah mempelajari teknik-teknik fotografi khusus yang berbeda dengan fotografer lain, itu bisa menjadi salah satu pertimbangan. Maksimalkan semua hal yang Kamu miliki, jadikan itu menjadi kelebihan khususmu.

4. Tentukan Target Pelanggan

Selanjutnya Kamu harus menentukan siapa target pelangganmu, siapa yang ingin Kamu layani. Apakah Kamu ingin memotret individu, keluarga, alam, hewan atau event tertentu? Dengan memilih target pelanggan yang tepat dan mengerti kebutuhan mereka, akan mempermudah Kamu dalam membuat penawaran.

Jika Kamu masih bingung untuk menentukan siapa target pelangganmu, coba jawab beberapa pertanyaan berikut.

  • Siapa yang tertarik dengan foto yang Kamu hasilkan?
  • Berapa usia target pelangganmu?
  • Di mana mereka tinggal?
  • Berapa budget yang mau mereka keluarkan untuk foto?
  • Di mana mereka mencari atau mendapatkan informasi?

5. Tentukan Niche

Setelah Kamu mengetahui minat, skills, dan target pelangganmu, coba gabungkan ketiga hal tersebut dan buat persona pelanggan. Singkatnya persona pelanggan adalah representasi dari target pelangganmu yang menyajikan informasi demografis, minat, dan perilaku mereka.

Persona pelanggan ini akan memvisualisasikan target pelangganmu dan membantu Kamu dalam membuat keputusan bisnis menjadi lebih baik. Website ini bisa membantu Kamu dalam membuat persona pelanggan.

Perlu Kamu ingat bahwa dengan menentukan niche tertentu, bukan berarti Kamu harus terpaku pada satu bidang tersebut selamanya.