Panduan Membangun Bisnis Jasa Fotografer Freelance Untuk Pemula
Pernah nggak Kamu membayangkan untuk mengubah hobi memotretmu menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan cuan?
Siapa yang menyangka kalau kamera kesayanganmu bisa menjadi salah satu sumber penghasilan yang menguntungkan. Iya benar, Kamu bisa membangun jasa fotografer freelance sebagai side job Kamu. Selain memanfaatkan kamera yang sudah ada, juga menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Buat Kamu yang belum punya kamera, tetapi ingin membangun bisnis ini juga bisa tentunya. Caranya Kamu bisa sewa kamera atau kerja sama dengan fotografer freelance lainnya. Kalau bingung mau sewa kamera di mana, bisa sewa di sini. Untuk kerja sama dengan fotografer, Kamu bisa menghubungi kami melalui kontak yang tersedia.
Oke, lalu muncul sebuah pertanyaan
Bagaimana caranya membangun bisnis jasa fotografer dari nol?
Nah, sebelum kita bahas bagaimana memulainya, yuk kenali dulu beberapa istilah penting berikut:
- Freelance: pekerja lepas yang tidak terikat pada instansi tertentu. Bisa kerja di mana saja dan kapan saja. Kamu yang memiliki kendali penuh atas pekerjaanmu.
- Portofolio: kumpulan foto yang pernah Kamu hasilkan baik dalam proyek atau hunting.
- Niche: segmen pasar yang ingin ditarget.
Kenali Pasar dan Tentukan Niche-mu
Langkah pertama untuk membangun bisnis fotografermu adalah mengetahui kebutuhan pasar. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan calon pelangganmu, akan membantu Kamu menjadi lebih mudah dalam menentukan niche yang ingin Kamu pilih.
Cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan calon pelangganmu, bisa dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa orang atau teman-teman Kamu. Buat pertanyaan yang bisa menjawab apa yang Kamu butuhkan.
Setelah mendapatkan jawaban, baru tentukan niche yang ingin Kamu target. Memilih niche akan membantu Kamu dalam menjangkau target pelanggan yang tepat dan membangun reputasi Kamu sebagai ahli di bidang tersebut.
Beberapa pilihan niche yang bisa kamu pilih yaitu fotografer pernikahan (wedding), fotografer produk, fotografer makanan, fotografer wisuda, fotografer event atau lainnya. Meskipun semua niche tersebut bisa Kamu kerjakan semua, tetapi dengan hanya memilih salah satu bisa membantu Kamu lebih fokus dalam mengembangkan bisnis yang Kamu rintis.
Apabila di kemudian hari bisnismu sudah berkembang, Kamu bisa membangun bisnis baru dengan niche lainnya atau dengan bisnis yang sama hanya memperluas niche-nya saja.
Asah Kemampuanmu
Langkah kedua yang wajib Kamu lakukan adalah meningkatkan skill fotografimu dan mempelajari hal-hal apa saja yang membuat foto menjadi lebih menarik. Kamu bisa ikut workshop, melihat tutorial di YouTube atau media lain, bereksperimen dengan berbagai gaya fotografi, atau baca artikel berikut.
Semakin sering Kamu mempelajari hal baru, melatihnya, dan menerapkannya dalam proyek dapat meningkatkan nilai portofoliomu. Jangan ragu untuk melakukan hal baru seperti mencoba pose yang unik atau teknik foto yang belum pernah digunakan.
Jangan melupakan post-processing, yaitu tahap editing sebelum hasil foto dikirimkan kepada pelanggan. Bagian ini menjadi penting karena foto yang biasa saja bisa menjadi luar biasa dengan sedikit sentuhan editing.
Banyak aplikasi editing yang bisa Kamu gunakan untuk mempercantik hasil foto Kamu. Mulai dari aplikasi gratis sampai berbayar, semua bisa Kamu coba. Manfaatkan semua resource yang ada untuk memberikan nilai terbaik pada karyamu.
Bangun Portofoliomu
Langkah ketiga yang harus Kamu lakukan adalah membangun portofolio. Tidak harus langsung banyak, tetapi tunjukkan hasil foto terbaikmu yang menggambarkan kemampuan dan gaya fotomu. Jika Kamu belum memiliki karya, bisa mulai dengan menawarkan jasa gratis kepada teman atau keluarga.
Untuk menyusun portofolio, Kamu bisa membuat sebuah website atau memanfaatkan sosial media seperti Instagram. Upload karya terbaikmu agar calon pelanggan dapat melihat karya yang telah Kamu buat sebagai referensi mereka.
Siapkan Peralatan yang Tepat
Langkah keempat adalah menyiapkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk memulai tidak harus langsung membeli kamera dan lensa termahal, pilihlah kamera yang sesuai dengan budget dan kebutuhanmu.
Misalkan Kamu ingin melakukan pemotretan di malam hari, maka cari kamera yang memiliki fitur unggulan untuk low light. Jika Kamu butuh untuk traveling, maka cari kamera yang compact dan memiliki daya tahan baterai yang baik.
Jangan lupa mempersiapkan peralatan tambahan seperti tripod, perangkat penyimpanan dan lain-lain untuk mendukung Kamu saat proses pemotretan. Seiring bisnismu yang berkembang, Kamu bisa upgrade peralatan yang Kamu butuhkan.
Buat Paket Layanan dan Harga
Langkah kelima adalah menentukan paket layanan dengan harga yang kompetitif. Pastikan layanan yang Kamu tawarkan tidak membebanimu hanya karena ingin bersaing dengan kompetitor. Berikan harga yang sesuai dengan nilai yang akan Kamu berikan.
Jangan pernah berpikir kalau harga yang Kamu tawarkan terlalu mahal atau kemurahan. Sesuaikan dengan target pelanggan yang sudah Kamu tentukan sebelumnya. Berikan harga yang sesuai dengan kemampuan target pasarmu.
Dalam menentukan harga paket layananmu, bisa dengan mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
- Peralatan yang Kamu gunakan
- Waktu pengerjaan (mulai dari sesi pemotretan hingga editing)
- Keahlian atau skills
Mulai Promosikan
Langkah keenam adalah yang cukup krusial yaitu promosi. Dengan adanya teknologi sekarang sudah sangat membantu Kamu dalam urusan promosi. Kamu bisa memanfaatkan sosial media, website, email atau yang lebih konvensional adalah pemasaran WOM (word of mouth).
Kamu bisa kolaborasi dengan temanmu atau komunitas fotografi untuk saling membantu promosi bisnis masing-masing. Kamu juga bisa menghadiri event fotografi, workshop, pameran foto atau membayar influencer untuk meningkatkan visibilitas bisnismu.
Berikan Layanan Terbaik
Langkah ketujuh yang pasti dilakukan adalah memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, baik saat konsultasi maupun setelah proyek selesai. Dengan mendapatkan layanan yang baik, pelanggan akan memberikan nilai plus kepada Kamu.
Service is the best tools untuk mengikat pelanggan Kamu. Coba bayangkan, Kamu sedang membeli kamera di sebuah toko, dan saat Kamu bertanya kepada karyawan tentang fitur dan keunggulan kamera tersebut, dia hanya menjawab seadanya, cuek dan nggak ramah, lalu apa yang Kamu lakukan?
Kamu tidak jadi beli dan langsung pulang, atau mungkin saja Kamu akan tetap beli, tapi lain kali Kamu tidak akan datang lagi ke toko tersebut kan? Nah seperti itu sedikit gambarannya, mengapa pelayanan adalah yang sesuatu yang sangat penting dan krusial.
Evaluasi dan Kembangkan Bisnis
Langkah terakhir adalah mengevaluasi bisnis Kamu dan mengembangkannya menjadi lebih besar atau dalam bahasa sekarang disebut juga scaleup company. Proses evaluasi ini penting dilakukan, salah satunya untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada.
Kamu juga bisa menganalisis data yang Kamu dapatkan untuk memahami kebutuhan pelanggan, mengelola risiko, dan mengambil keputusan yang tepat. Dan juga jangan ragu untuk meminta feedback dari pelangganmu.
Ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan. Jadi nantinya paket layanan yang akan Kamu berikan tidak hanya berdasarkan anggapan pribadi, tapi bisa match dengan kebutuhan pelanggan sebenarnya.
Ingatlah dalam membangun bisnis membutuhkan waktu, dedikasi dan usaha.
Jangan pernah menyerah, tetap selalu update tren terbaru dan upgrade skills Kamu.